Default Title
logo spatial highlights
Data Geospasial Percepat Mitigasi dan Penanganan Wabah

Data Geospasial Percepat Mitigasi dan Penanganan Wabah

Data spasial adalah segala jenis data yang berkaitan dengan area geografis atau lokasi tertentu. Untuk mempermudah pemahaman, data ini divisualisasikan menggunakan perangkat lunak pemetaan geospasial, sehingga pengguna dapat melihat pola atau permasalahan kompleks yang berkaitan dengan aspek geografi.

Data tersebut bisa sangat berguna untuk mengetahui kondisi sosial masyarakat suatu tempat. Salah satu kegunaan dari data spasial adalah dalam dunia kesehatan, khususnya dalam mitigasi dan penanganan wabah. Tidak hanya soal penyakitnya saja, data spasial juga bisa digunakan untuk menganalisis hubungan antara lokasi pemantauan wabah dengan faktor lain, seperti tingkat kerentanan sosial atau ketimpangan yang ada di wilayah tersebut.

Sebenarnya, para ahli epidemiologi secara tradisional telah menggunakan peta untuk menganalisis hubungan antara lokasi, lingkungan, dan penyakit. Sudah menjadi hal yang umum bahwa ilmu epidemiologi yang baik berjalan seiring dengan ilmu informasi geospasial. Meskipun metode pemetaan dan survei lapangan masih umum digunakan, kini muncul sumber-sumber baru dari Big Data spasial, termasuk dari smartphone, media sosial, hingga perangkat wearable pribadi.

Data tersebut digunakan untuk mengubah alamat pasien menjadi koordinat lintang dan bujur guna memetakan lokasi mereka secara presisi, serta menggali wawasan yang berkaitan dengan epidemiologi, genetika, perilaku sosial, dan penyakit menular.

Contohnya, ketika beberapa kasus pertama COVID-19 dilaporkan di negara bagian Kerala, India, tim petugas kesehatan dan otoritas penanggulangan bencana segera menyusun peta geospasial langsung yang mencakup seluruh data pengawasan, termasuk kontak primer dan sekunder yang ditandai dan dilacak di peta. Pemetaan ini juga memungkinkan klasifikasi zona risiko tinggi dan rendah, guna memetakan potensi penyebaran serta klaster di lapangan.

Deteksi dini sangat penting ketika masyarakat terpapar penyakit berbahaya, dan teknologi geospasial memungkinkan deteksi serta respons yang cepat. Dengan data kontekstual dan analisis spasial dari peta digital dan teknologi berbasis lokasi seperti geofencing, pelacak GPS, dan sensor, kita bisa memperoleh wawasan historis dan prediktif mengenai perilaku pasien dan mendeteksi ketidakefisienan sistem layanan kesehatan secara detail. Hal ini membantu dalam perencanaan dan pelaksanaan program kesehatan yang lebih tepat sasaran.

Teknologi ini juga memungkinkan tenaga medis dan pemerintah bersiap lebih awal menghadapi wabah, serta bertindak cepat dalam keadaan darurat. Dalam kasus epidemi, informasi geospasial dapat digunakan untuk melacak pergerakan individu, menyebarkan informasi wabah, memprediksi penyebaran virus secara regional, membagi wilayah berdasarkan tingkat risiko, dan mengidentifikasi prioritas penanganan. Selain itu, teknologi ini juga mendukung pengendalian sumber daya, pengelolaan emosi masyarakat, dan meredam kepanikan secara efektif.

Sumber: geospatialworld, Transformationunit.nhs

+
+