

Dinkes Sulteng Perkuat Data Spasial, Ini 6 Manfaat Data Spasial di Bidang Kesehatan
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Tengah turut ambil bagian dalam kegiatan Desk Geospasial yang digelar oleh Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (Kominfosantik) Sulawesi Tengah. Acara yang berlangsung selama dua hari ini diikuti oleh admin dan operator Geoportal dari 48 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup pemerintah provinsi.
Partisipasi Dinas Kesehatan dinilai krusial dalam memperkuat pengelolaan data spasial tematik di bidang kesehatan. Data tersebut mencakup lokasi fasilitas kesehatan, distribusi layanan, hingga informasi pendukung yang berhubungan dengan pembangunan sektor kesehatan. Melalui metode desk, instansi ini dapat melakukan verifikasi kelengkapan atribut data dan format spasial berupa titik, garis, maupun area, serta memastikan kesesuaian metadata sesuai standar yang berlaku.
Selama kegiatan, tim teknis Kominfosantik memberikan pendampingan intensif. Langkah ini ditujukan agar seluruh data spasial dari setiap OPD, termasuk Dinas Kesehatan, tersusun dengan akurat dan dapat diintegrasikan lintas sektor. Integrasi tersebut menjadi fondasi penting bagi perencanaan pembangunan berbasis spasial di Sulawesi Tengah.
Dalam keterangan di laman resmi Dinkes Provinsi Sulawesi Tengah, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah mengungkapkan bahwa partisipasi dalam kegiatan tersebut merupakan sarana strategis untuk memastikan data kesehatan dapat dipetakan secara lebih akurat. “Dengan demikian, program dan kebijakan kesehatan bisa dirancang lebih tepat sasaran serta mendukung transparansi pembangunan daerah,” ujarnya melalui perwakilan tim operator.
Baca juga: Sulteng Dorong Peningkatan Kapasitas Data Spasial Tematik Kesehatan
Manfaat Data Spasial di Bidang Kesehatan
Pernyataan tersebut sejalan dengan inisiatif nasional Kemenkes–BIG yang mendorong pemanfaatan data spasial untuk kesehatan di seluruh daerah. Kolaborasi tersebut menegaskan pentingnya data spasial dalam bidang kesehatan. Berikut enam manfaat utamanya.
- Pemetaan Fasilitas Kesehatan
Data spasial membantu memetakan lokasi rumah sakit, puskesmas, klinik, hingga apotek. Dengan informasi ini, pemerintah dapat melihat distribusi fasilitas kesehatan secara visual dan mengidentifikasi daerah yang masih kekurangan layanan.
- Analisis Sebaran Penyakit
Dengan memanfaatkan data spasial, sebaran kasus penyakit menular maupun tidak menular bisa dipantau berdasarkan lokasi. Misalnya, peta kasus DBD dapat menunjukkan wilayah dengan angka kejadian tinggi sehingga intervensi bisa lebih cepat dan tepat sasaran.
- Perencanaan Program Kesehatan
Data spasial memungkinkan integrasi informasi lain, seperti kepadatan penduduk, akses jalan, hingga kondisi lingkungan. Hal ini mendukung penyusunan program kesehatan yang sesuai kebutuhan tiap wilayah, bukan sekadar kebijakan umum.
- Optimalisasi Akses Layanan
Dengan peta spasial, pemerintah dapat menganalisis jarak tempuh masyarakat menuju fasilitas kesehatan. Dari sana, bisa ditentukan titik strategis untuk pembangunan fasilitas baru atau layanan kesehatan bergerak (mobile health).
- Kesiapsiagaan Bencana dan Krisis Kesehatan
Dalam situasi darurat, seperti banjir atau gempa, data spasial membantu mengetahui lokasi fasilitas kesehatan yang terdampak serta wilayah yang sulit dijangkau. Informasi ini mempercepat penyaluran bantuan medis.
- Transparansi dan Akuntabilitas
Data spasial membuat informasi kesehatan lebih mudah dipahami publik karena divisualisasikan dalam bentuk peta interaktif. Hal ini meningkatkan transparansi, sekaligus memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah.
